Teruntukmu yang tersayang
dan pernah menorehkan kisah untukku
Kau ingat saat kita saling tersenyum lalu berkenalan? Kau ingat
saat kita bertemu utnuk pertama kalinya? Kau ingat saat kita termangu memikirkan apa yang akan terjadi nanti? Kau
ingat saat kita saling menggenggam tangan seakan tidak mau melepas? Kau ingat
saat kita saling mengkhawatirkan? Kau ingat saat kita dengan kejamnya
dipisahkan jarak? Kau ingat saat kita mencoba bertahan meski tiada tahu kapan
lagi bisa saling menatap? Kau ingat saat kita saling mengingatkan untuk
mengingat satu sama lain? Kau ingat saat kita menjadi jarang berbincang? Kau ingat
saat kita semakin menghilang? Hingga akhirnya aku memutuskan menjadi algojo
yang memaksa untuk membunuh semua rasa ini.
Bukan jarak yang membuatku melepas, tapi kenyataan bahwa
entah kapan kita bisa bertemu lagi. Bukan jarak yang membuatku menyerah, tapi
kenyataan bahwa akan sangat menyakitkan jika terjadi sesuatu yang buruk padamu
dan aku tidak bisa ada di sebelahmu. Bukan jarak yang membuatku menghilang,
tapi kenyataan bahwa aku tidak bisa meminjamkan pundak saat kau bersedih.
Setiap kali aku memejamkan mata, selalu terasa kau ada di sebelahku,
dan setiap kali aku membuka mata, rasa sakit jauh darimu tidak dapat terelakkan.
Hingga entah kapan aku harus bertahan? Hanya mampu memandangi bintang dan
berharap kau memandangi bintang yang sama. Hanya mampu mendoakanmu di setiap
ibadahku. Hanya mampu mencintaimu tanpa bisa melakukan yang terbaik untukmu. Ini
sungguh menyiksa.
Mungkin lebih baik rasa ini dibunuh seketika daripada memudar
perlahan. Kelak kau akan mengerti mengapa aku memilih untuk mengikhlaskanmu
pada seseorang yang sanggup berada di sampingmu kapan pun kau membutuhkan
pelukan. Jangan menangis, sayang, bukan itu yang ingin aku ingat dari akhir
sebuah kisah indah. Kenanglah bagian terbaik dalam hidup kau dan aku ketika
kita bisa saling berpegang tangan, saling merasakan cinta, dan saling tersenyum di hadapan satu sama lain
karenanya. Syukurilah Tuhan pernah mempertemukan kita, lalu melangkahlah lagi
dengan segenap kekuatanmu. Lanjutkan hidupmu, berbahagialah. Maaf, aku tidak
bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukmu. Terimakasih
perjalanannya, singkat namun menyenangkan.semoga tuhan mempertemukan kita di suatu moment yang penting lalu dijadikan jodoh dari tuhan itu harapanku
aku wanita yang selalu mendoakanmu di setiap ibadahku