Selasa, 28 Agustus 2012

Merenung di Bawah Langit Malam

Malam kusambut dengan alunan gitarku
Di atas kursi bambu di balkon lantai dua
Aku berkawan dengan nyamuk
Dan bersama keheningan aku bernyanyi
Kualunkan terus gitarku
Menyanyikan lagu kesedihanku
Karena hanya itu
Yang bisa mengungkapkan isi hatiku
Tidak ada bintang malam itu
Langit sedang tidak mau tahu
Bahwa aku butuh cahaya
Biarpun sedikit.Satu bintang sudah cukup.
Lama – lama tanganku lelah
Petikan gitarku melemah
Senandungku terhenti
Kubiarkan semangatku berlari
Ingin rasanya melompat kebawah
Dengan angan ingin melupakan segalanya
Meninggalkan hidup
Tapi..
Aku bersyukur aku masih waras
Ah..
Aku telah melupakan keberadaanNYA
DIA yang tahu bagaimana aku harus melalui hari – hari beratku
Aku terlalu sibuk menjadi orang tolol yang pasrah saat keputus asaan menggila di otakku
Sampai – sampai melupakanNYA
Tak ada lagi lagu untuk malam ini
Tak ada lagi jemari menari memetik senar gitar
Tak ada lagi keinginan bodoh untuk berlari dari kenyataan
Sekarang,malam ini,saat ini,aku merenung.
Aku dan DIA. Itu akan lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar